Just another free Blogger theme

Diberdayakan oleh Blogger.

Gunadarma University

Gunadarma University

About me

Foto saya
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
nothing special about me

Followers

Info BAAK

Senin, 13 Mei 2013



PENDUDUK ,  MASYARAKAT,  DAN  KEBUDAYAAN

1.  Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus / kontinu. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Penduduk suatu  negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
a.       Orang yang tinggal di daerah tersebut
b.      Orang yang secara hukum  berhak tinggal di daerah tersebut.
Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area di mana mereka tinggal.

Pertambahan Penduduk di IndonesiaPenduduk dunia saat ini telah mencapai lebih dari 6 miliar,dimana di antara jumlah tersebut, 80 persen tinggal di Negara - negara berkembang. Sementara itu, United Nations (2001) memproyeksikan bahwa penduduk perkotaan di negara-negara berkembang terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 2,4 persen per tahun. Angka ini merupakan dua kali lipat angka pertumbuhan penduduk total Negara - negara berkembang pada umumnya, yakni sekitar 1,2 persen. Meski penduduk perkotaan di Negara - negara maju juga meningkat dengan angka pertumbuhan yang lebih besar daripada angka pertumbuhan penduduk totalnya, dan juga angka urbanisasinya jauh lebih besar daripada Negara - negara berkembang,

Pertumbuhan perkotaan di Negara - negara berkembang tetap lebih cepat disertai dengan meningkatnya penduduk  perkotaan secara absolut. Sensus Penduduk 2000 menunjukkan bahwa jumlah penduduk perkotaan di Indonesia telah mencapai lebih dari 85 juta jiwa, dengan laju kenaikan sebesar 4,40 persen per tahun selama kurun waktu 1990-2000. Jumlah itu kira-kira hampir 42 persen dari total jumlah penduduk. Mengikuti kecenderungan tersebut, dewasa ini (2005) diperkirakan bahwa jumlah penduduk perkotaan telah melampaui 100 juta jiwa, dan kini hampir setengah jumlah penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Hal ini tentu saja berdampak sangat luas pada upaya perencanaan dan pengelolaan pembangunan wilayah perkotaan.Meningkatnya proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan dapat berarti bahwa penduduk berbondong-bondong pindah dari perdesaan ke perkotaan, atau dengan kata lain penduduk melakukan urbanisasi.

Secara demografis sumber  pertumbuhan penduduk perkotaan adalah pertambahan penduduk alamiah, yaitu jumlah orang yang lahir dikurangi jumlah yang meninggal; migrasi penduduk khususnya dari wilayah perdesaan (rural) ke wilayah perkotaan (urban); serta reklasifikasi, yaitu perubahan status suatu desa (lokalitas), dari lokalitasrural menjadi lokalitas urban, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Sensus oleh Badan Pusat Statistik. Pertambahan penduduk alamiah berkontribusi sekitar sepertiga bagian sedangkan migrasi dan reklasifikasi memberikan andil dua pertiga kepada kenaikan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia, dalam kurun waktu 1990-1995.

Dengan kata lain migrasi sesungguhnya masih merupakan faktor utama dalam penduduk perkotaan di Indonesia. Kegiatan industri dan jasa di kota-kota tersebut yang semakin berorientasi pada perekonomian global, telah mendorong perkembangan fisik dan sosial ekonomi kota, namun semakin memperlemah keterkaitannya (linkages) dengan ekonomi lokal,khususnya ekonomi perdesaan.Dampak yang paling nyata hanyalah meningkatnya permintaan tenaga kerja, yang pada gilirannya sangat memacu laju pergerakan penduduk dari desa ke kota.

2 .  Masalah Jumlah Penduduk 
Dinamika Penduduk adalah perubahan / pertumbuhan jumlah penduduk dari waktu kewaktu, hal ini disebabkan karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan  penduduk.  ( ketiga hal tersebut dikenal dengan istilah unsur-unsur dinamika penduduk) Pertumbuhan  penduduk secara umum dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pertumbuhan alami, pertumbuhan migrasi, dan pertumbuhan penduduk total.

a.    Pertumbuhan Penduduk Alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperolehdari selisih kelahiran dan kematian. Pertumbuhan alami dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini :   Pa = L – M (Pa = Pertumbuhan penduduk alami L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian)
b.      Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperolehdari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar. Pertumbuhan  penduduk migrasidapat dihitung dengan   menggunakan rumus berikut ini :   Pm = I – E (Pm= Pertumbuhan penduduk migrasi I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi)
c.       Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkanoleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan penduduk migrasi dapatdihitung dengan rumus berikut ini : P = (L – M) + (I – E) (P = Pertumbuhan penduduk total L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi)

3. Tingkat Kelahiran ( fertilitas)
Tingkat kelahiran adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkat kelahiran bayi pada suatu periode tertentu. Tingkat kelahiran bayi dapat dihitung dengan dua cara, yaitu:
a.       Angka Kelahiran Kasar ( Crude Birth Rate/CBR )
adalah angka kelahiran yang menunjukkan jumlah kelahiran perseribu penduduk dalam suatu  periode.
b.      Angka Kelahiran Umum ( General Fertility Rate/GFR) adalah angka yangmenunjukkan jumlah bayi yang lahir dari setiap 1000 wanita pada usia reproduksi atau melahirkan yaitu pada kelompok usia 15-49 tahun.

4. Tingkat Kematian (mortalitas)
Tingkat kematian merupakan pengurangan jumlah penduduk pada periode tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian. Tingkat kematian dapat diketahui melalui tiga cara, yaitu:

a.       Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR) adalah angka yangmenunjukkan rata-rata kematian perseribu penduduk dalam satu tahun.
b.      Tingkat Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate/ASDR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian pada kelompok umur  tertentu perseribu penduduk dalam kelompok yang sama
c.       Tingkat Kematian Bayi (Infan Mortality Rate/IMR)  adalah angka yangmenunjukkan banyaknya bayi yang meninggal dari setiap 1000 bayi yang lahir hidup.

Besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh faktor pendorong dan faktor  penghambat kelahiran. Sedangkan tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhioleh faktor pendorong dan faktor penghambat kematian faktor-faktor tersebut adalahsebagai berikut :

5 .  Faktor  Pendorong  Kelahiran  ( pronatalitas )

a.       Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
b.      Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
c.       Pernikahan usia dini (usia muda).
d.      Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkandengan anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk mempunyai anak laki-laki.
e.       Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belummemiliki anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak.

6.  Faktor  Penghambat   Kelahiran   ( antinatalitas )

a.       Adanya program Keluarga Berencana (KB).
b.      Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
c.       Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi PNS.
d.      Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan.
e.       Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir.
f.       Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak.

7.  Faktor  Pendorong  Kematian   (  promortalitas )

a.       Adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya.
b.      Adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan sebagainya.
c.       Kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah.
d.      Adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya.
e.       Tingkat pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat.
8.  Faktor  Penghambat   Kematian  ( antimortalitas )

a.       Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik.
b.       Negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan.
c.       Adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai macam penyakitdapat diobati.
d.      Adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak melakukantindakan bunuh diri atau membunuh orang lain, karena ajaran agama melarang haltersebut.

9.  Migrasi Atau Mobilitas Penduduk 
     Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ketempat lain. Terdiri dari :

A.    Migrasi Internasional
(migrasi antarnegara) yang terdiri dari imigrasi, emigrasi, danremigrasi.

a.       Imigrasi
Imigrasi adalah masuknya penduduk asing yang menetap ke dalam sebuah negara.
b.      Emigrasi
Emigrasi adalah pindahnya penduduk keluar negeri untuk menetap di sana.
c.       Remigrasi
Remigrasi adalah pemulangan kembali penduduk asing ke negara asalnya.

B.     Migrasi  Nasional
(migrasi lokal), terdiri dari:

a.       Urbanisasi
Urbanisasi  adalah  perpindahan penduduk dari desa ke kota.

b.      Transmigrasi
Transmigrasi  adalah  perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang masih jarang penduduknya.

c.       Ruralisasi
Ruralisasi  adalah  perpindahan penduduk dari kota ke desa untuk menetap di desa.

d.      Evakuasi
Evakuasi  adalah  perpindahan penduduk untuk menghindari bahaya.

Jumlah penduduk Indonesia yang semakin banyak dari tahun ke tahun tentunyamenimbulkan dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi Indonesia. Beberapa dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan dari banyaknya jumlah penduduk, antara lain:
a.       meningkatnya kebutuhan akan berbagai fasilitas sosial;
b.      meningkatnya persaingan dalam dunia kerja sehingga mempersempit lapangan dan peluang kerja;
c.       meningkatnya angka pengangguran (bagi mereka yang tidak mampu bersaing)

Adapun usaha – usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk antara lain meliputi hal-hal berikut ini :
a.       Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi  akseptor Keluarga Berencana.
b.      Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.
c.       Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat, dari 6 tahun menjadi 9 tahun.

10.  Pengertian Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada : masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocok tanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latinsocietas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.

11. Pengertian Masyarakat Transisi
Masyarakat transisi ialah masyarakat yang mengalami perubahan dari suattu masyarakat ke masyarakat yang lainnya. Misalnya masyarakat pedesaan yang mengalami transisi ke arah kebiasaan kota, yaitu pergeseran tenaga kerja dari pertanian, dan mulai masuk ke sektor industri.

12. Ciri-Ciri Masyarakat Transisi
      Ciri-ciri masyarakat transisi : 
  1.  Adanya pergeseran dalam bidang, misalnya pekerjaan, seperti pergeseran dari tenaga kerja pertanian ke sektor industry,
  2. Adanya pergeseran pada tingkat pendidikan. Di mana sebelumnya tingkat pendidikan rendah, tetapi menjadi sekrang mempunya tingkat pendidikan yang meningkat,
  3. Mengalami perubahan ke arah kemajuan,
  4. Masyarakat sudah mulai terbuka dengan perubahan dan kemajuan jaman,
  5. Tingkat mobilitas masyarakat tinggi,
  6. Biasanya terjadi pada masyarakat yang sudah memiliki akses ke kota misalnya jalan raya.
13.  Pengertian Dan Latar Belakang Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah masyarakat yang berbudaya namun mampu berinteraksi dengan dunia luar yang modern sehingga dapat terus berkembang dan maju. Dalam masyarakat madani, setiap warganya menyadari dan mengerti akan hak-haknya serta kewajibannya terhadap negara, bangsa dan agama. Masyarakat madani sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Masyarakat madani adalah masyarakat bermoral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan stabilitas masyarakat, dimana masyarakat memiliki motivasi dan inisiatif individual. Masyarakat madani merupakan suatu masyarakat ideal yang didalamnya hidup manusia-manusia partisipan yang masing-masing diakui sebagai warga dengan kedudukan yang serba serta dan sama dalam soal pembagian hak dan kewajiban.
 Pada intinya pengertian masyarakat madani adalah masyarakat yang memiliki kehidupan ideal, baik dalam hak dan kewajiban warga dapat terlaksana secara seimbang serta mampu berkembang dengan dunia luar demi majunya kehidupan.
Pada dasarnya masyarakat indonesia masih kesulitan dalam mecapai masyarakat madani . Hal ini dikarenakan masih rendahnya pendidikan politik dan kewarganegaraan pada masyarakat. Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya rasa nasionalisme dan kepedulian terhadap masalah yang dihadapi bangsa sendiri. Maka dari faktor-faktor penghambat tersebut seharusnya seluruh lapisan masyarakat terus bergerak dan maju dalam membentuk masyarakat yang cerdas, demokratis, beradab dan memiliki nasionalisme yang tinggi.
Seluruh warga masyarakat dituntut harus mampu berpikir kritis dengan berdasarkan pada pancasila dan semboyan bhineka tunggal ika sehingga terbentuk masyarakat yang mampu mengatasi masalah-masalah yang menimpa bangsanya serta mampu membentuk kekuatan dalam membangun pemerintahan yang kokoh, jujur dan adil. Kemudian dari langkah-langkah yang cerdas dan juga kritis maka akan terbentuk masyarakat yang madani dan berpegangan pada nilai-nilai pancasila.
14.  Ciri-ciri Serta Karakteristik Masyarakat Madani
Adapun ciri-ciri dari masyarakat madani yaitu sebagai berikut:
  1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam masyarakat  melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
  2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.
  3. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
  4. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena   keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
  5. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu  mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
  6. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu  mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
Karakteristik dalam masyarakat yang madani :
  1. Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, yaitu berhak dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik.
  2. Demokratisasi, yaitu proses dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya
  3. Toleransi, yaitu sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.
  4. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk disertai dengan sikap tulus,
  5. Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
  6. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain.
  7. Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan
  8. Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan dan pendidikan
  9. Sebagai advokasi bagi masyarakt yang teraniaya dan tidak berdaya membela hak-hak dan kepentingan
  10. Menjadi kelompok kepentingan atau kelompok penekan.

15.  Pengertian Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Budaya atau Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

16. Ilmu Budaya Dasar


            Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar kebudayaan, pada perkuliahan jurusan sosiologi juga ada salah stu mata kuliah ini , namun jika untuk mengingat terlalu sulit bisa di ambil intinya saja agar tidak terlalu membebani pikiran otak. Budaya memang merupakan salah satu jiwa dari nilai nllai yang ada di dalam masyarakat
Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
a.       Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
b.      Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
c.       Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
d.      Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional

17. Latar Belakang Ilmu Budaya Dasar
            Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:


a.       Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.

b.      Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.

c.       Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.

18.  Tujuan Ilmu Budaya Dasar
a.       Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
b.      Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
c.       Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
d.      Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
e.       Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
f.       Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
g.       Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku
h.      Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya Dharma pendidikan

19.  Unsur-Unsur Kebudayaan
a.       Sistem Religi/ Kepercayaan
b.      Sistem organisasi kemasyarakatan
c.       Ilmu Pengetahuan
d.      Bahasa dan kesenian
e.       Mata pencaharian hidup
f.       Peralatan dan teknologi

20.  Fungsi Kebudayaan
            Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
kebudayaan berfungsi sebagai:

a.       Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
b.      Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
c.       Pembimbing kehidupan manusia
d.      Pembeda antar manusia dan binatang

21.  Hakekat Kebudayaan
a.       Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
b.      Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
c.       Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
d.      Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban

22.  Sifat kebudayaan
a.       Etnosentis
b.      Universal
c.       Alkuturasi
d.      Adaptif
e.       Dinamis (flexibel)
f.        Integratif (Integrasi)

23.  Aspek-aspek kebudayaan
a.       Kesenian
b.      Bahasa
c.       Adat Istiadat
d.      Budaya daerah
e.       Budaya Nasional

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan kebudayaan faktor-faktor pendorong proses kebudayaan daerah :
a.       kontak dengan negara lain
b.      sistem pendidikan formal yang maju
c.       sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
d.       penduduk yang heterogen
e.       ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu

Faktor-faktor penghambat proses perubahan kebudayaan :
A. faktor dari dalam masyarakat
a.       betambah dan berkurangnya penduduk
b.      penemuan-penemuan baru
c.       petentangan-pertentangan didalam masyarakat
d.      terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
B. faktor dari luar masyarakat
a.       berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia
b.      peperangan dengan negara lain
c.       pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

24. Kesimpulan
Setelah kita memahami tentang Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan. Maka dapat kita simpulkan bahwa penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah sedangkan masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka) dan kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Ketiga aspek itu saling berhubungan satu sama lain .
Thanks To  : 
Terima kasih kepada Dosen Ilmu Sosial Dasar untuk tugasnya dan untuk teman – teman blogger atas materinya yang sangat berguna untuk penulisan artikel ini. Semoga artikel ini bisa berguna dan menjadi refrensi juga buat teman – teman yang lain.

Silakan Kunjungi Juga

Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 ocehan:

Posting Komentar