Just another free Blogger theme

Diberdayakan oleh Blogger.

Gunadarma University

Gunadarma University

About me

Foto saya
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
nothing special about me

Followers

Info BAAK

Minggu, 17 November 2013

Hubungan Antara Kekuasaan dan Pengaruh
Proses mempengaruhi
Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah sebuah kegiatan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok yang dipengaruhi. Elemen-elemen proses mempengaruhi :
·         Orang yang mempengaruhi (0)
·         Metode mempengaruhi (→)
·         Orang yang dipengaruhi (p)
Jadi proses mempengaruhi : 0 → p

Metode mempengaruhi
·         Kekuatan fisik = metode ini dilakukan menggunakan fisik, seperti menggunakan tangan dalam mempengaruhi individu maupun kelompok (berhubungan dengan kekerasan).
·         Penggunaan sanksi (positif/negatif) =  metode ini dilakukan dengan memberikan sanksi kepada individu maupun kelompok, sanksi yang diberikan berupa sanksi positif maupun negatif.
·         Keahlian = metode ini dilakukan dengan keahlian, seseorang yang mempengaruhi mempunyai keahlian dalam mempengaruhi individu maupun kelompok.
·         Karisma (daya tarik) = pada metode ini seseorang yang dipengaruhi akan tertarik kepada orang yang mempengaruhi, karena orang tersebut memiliki karisma tanpa harus menggunakan kekuatan fisik, sanksi maupun keahlian.

Daerah Pengaruh
Daerah pengaruh mencakup hubungan – hubungan
·         Antara perseorangan
·         Kelompok dengan seseorang
·         Seseorang dengan kelompok

Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
·         Analisis French-Raven
·         Analisis Etzioni
·         Analisis Nizbet

1. Proses mempengaruhi
Proses mempengaruhi dapat berlangsung jika ada orang yang dipengaruhi, metode mempengaruhi, dan orang yang dipengaruhi.
2. Perbedaan mempengaruhi dengan kekuasaan dan dengan wewenang
Kekuasaan tidak membutuhkan legitimasi sedangkan Wewenang membutuhkan legitimasi dan membutuhkan kekuasaan. Wewenang merupakan hak untuk mempengaruhi atau merubah orang lain.
3.  Beberapa pendekatan yang digunakan untuk membahas kekuasaan dan pengaruh

Pendekatan French-Raven
Pendekatan ini mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh,dan pengaruh berdasarkan pada perubahan psikolog. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi terhadap orang lain, sedang kekuasaan merupakan pengaruh laten. French dan Raven menyatakan ada lima sumber atau basis kekuasaan yaitu:
a) Kekuasaan balas jasa (reward power)
b) Kekuasaan paksaan (coercive power)
c) Kekuasaan sah (legimate power)
d) Kekuasaan ahli (expert power)
e) Kekuasaan panutan (referent power)

·         Pendekatan Etzioni
Kalau French dan Raven memberlakukan kekuasaan dan pengaruh sebagai elemen-elemen laten dan aktif proses yang sama, sedang Etzioni lebih mencurahkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain baik suka maupun tidak.

·         Pendekatan Nizbet
Memandang kekuasaan sebagai anti tesa wewenang, dan kekuasaan di lain pihak merupakan paksaan atau usaha untuk mendominasi orang lain agar berperilaku dengan cara-cara tertentu tanpa mempengaruhi sistem referensi.

Contoh Kasus:
Kasus Wisma Atlet yang sedang panas-panasnya akhir-akhir ini diyakini akan menjadi masalah baru bagi Partai Demokrat, yang mana hal tersebut telah menurunkan popularitas dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap Partai Presiden kita itu.
* Proses pengambilan keputusan

Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara berbagai alternatif.
Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan:
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
·         Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.

·         Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang
mungkin dilakukan.

·         Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternatif yang tersedia.

Sedangkan menurut Scott dan Mitchell, Proses pengambilan keputusan meliputi:
·         Proses pencarian/penemuan tujuan
·         Formulasi tujuan
·         Pemilihan Alternatif
·         Mengevaluasi hasil-hasil

Pendekatan konperhensif lainnya adalah dengan menggunakan analisis sistem, Menurut ELBING ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:
·         Identifikasi dan Diagnosa masalah
·         Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
·         Pengembangan dan Evaluasi alternative alternative
·         Pemilihan Alternatif terbaik
·         Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil

a. Tipe –Tipe Keputusan Manajemen
·         Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
·         Keputusan-keputusan pribadi & strategi
·         Keputusan-keputusan dasar & rutin

b. Model-model Pengambilan Keputusan
·           Relationalitas Keputusan
·           Model- model perilaku pengambilan keputusan

c. Teknik Pengambilan Keputusan
·         Teknik – teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
·         Teknik – teknik Partisipatif
·         Teknik – teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal

1. Proses pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternatif yang mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan berkaitan erat dengan semua fungsi-fungsi manajemen tradisional. Dalam pembahasan aspek-aspek teori organisasi dan manajemen modern, permulaan analisis proses pengambilan keputusan dapat ditelusuri pada Chester Barnard dalam bukunya The Function of the Executive.
2. Dua buah model Fisher dalam proses pengambilan keputusan

Model-model Pengambilan keputusan
Model Perilaku Pengambilan keputusan
·         Model Ekonomi, yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum
·         Model Manusia Administrasi, Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
·         Model Manusia Mobicentrik, Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
·         Model Manusia Organisasi, Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
·         Model Pengusaha Baru, Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
·         Model Sosial, Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang sering tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situasi dibawah sadar.

Model Preskriptif dan Deskriptif
Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:
·         Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.

·         Model Deskriptif
  Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.

3. Teknik-teknik pengambilan keputusan
·          Tujuan analisis keputusan (decision analysis).
Mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan, mengembangkan kriteria khusus untuk mencapai tujuan, mengevaluasi alternatif yang tersedia yang berhubungan dengan kriteria dan mengidentifikasi risiko yang melekat pada keputusan tersebut.
·         Keputusan dalam ketidakpastian (uncertainty).
Pengambilan keputusan dalam ketidakpastian menunjukkan suasana keputusan dimana probabilitas hasil-hasil potensial tidak diketahui /tak diperkirakan. Dalam suasana ketidakpastian pengambil keputusan sadar akan hasil-hasil alternatif dalam bermacam-macam peristiwa, namun pengambil keputusan tidak dapat menetapkan probabilitas peristiwa.
·         Keputusan dalam situasi risk (probability).
Tahap-tahap: diawali dengan mengidentifikasikan bermacam-macam tindakan yang tersedia dan layak; peristiwa-peristiwa yang mungkin dan probabilitas terjadinya harus dapat diduga dan pay off untuk suatu tindakan dan peristiwa tertentu ditentukan.
·         Persoalan inventory sederhana dalam keadaan ada resiko.
Kriteria nilai harapan (expected value) yang telah digunakan di atas juga diterapkan untuk memecahkan persoalan inventory sederhana.
·         Pengambilan keputusan dalam suasana konflik (game theory).
Memusatkan analisis keputusan dalam suasana konflik dimana pengambil keputusan menghadapi berbagai peristiwa yang aktif untuk bersaing dengan pengambil keputusan lainnya, yang rasional, tanggap dan bertujuan memenangkan persaingan/ kompetisi.

Contoh Kasus:
Keputusan untuk membangun gedung baru untuk DPR, hal tersebut telah mencerminkan betapa serakahnya petinggi negara kita ini, padahal masih banyak masyarakat yang tidak mampu yang lebih membutuhkan dana untuk pembangunan gedung tersebut yang diperkirakan membutuhkan biaya kurang lebih sebesar 1,1 Triliun rupiah.
Apapun keputusan yang akan di ambil DPR seharusnya mewakili Kepentingan Orang-Orang yang akan terlibat / terpengaruh, jangan sampai keputusan yang di buat itu hanya mewakili kepentingan pribadi atau strategi organisasi tertentu.


Sumber :

Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 ocehan:

Posting Komentar