TUGAS SOFTSKILL #1 (B.INDONESIA)
Guntur Sigar Langit/3KA27/13112211
>>> Pertanyaan <<<
1. Jelaskan peranan sikap keterbukaan dalam ragam bahasa lisan!
2. Pada ragam lisan, pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang kurang tepat dapat mengalihkan perhatian pendengaran. Jelaskan dan beri contoh!
3. Cari wacana yang membedakan pemanfaatan bahasa Indonesia pada tataran ilmiah, semi ilmiah dan non ilmiah!
>>> Jawaban <<<
1) Sikap keterbukaan dalam ragam bahasa lisan adalah dengan memberikan bahasa yang komunikatif antara pembicara dan pendengar. Komunikatif maksudnya bahasa yang mudah dimengerti si pendengar dengan memberikan penekanan nada dan durasi pada bahasa sehingga terjadi komunikasi yang baik dan tidak ada kesalahpahaman antara pembicara dengan si pendengar.
2) Dalam ragam bahasa lisan memiliki banyak kata sama yang mempunyai arti yang berbeda tergantung pengucapannya. Jika pengucapanya salah maka maksud dari ucapan itu akan di artikan berbeda oleh pendengar dan dapat mengakibatkan kesalahpahaman.
Contoh kasus ambigu :
Ambigu adalah sebuah kesalahan komunikasi dalam konteks lisan maupun tulisan, kesalahan terjadi karena cara pengucapan dan nada bicara yang tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Berita 1
”Nyawa Kedua Flu Burung”
Analisis
Makna 1 : Flu Burung memiliki dua nyawa
Makna 2 : Flu Burung telah merenggut nyawa orang yang kedua (telah ada korban kedua)
Berita 2
“Anak Dipukuli Konglomerat Balas Dendam”
Analisis
Makna 1 : Anak konglomerat yang dipukuli lalu orangtuanya balas dendam
Makna 2 : Seorang anak (bukan dari keluarga konglomerat) dipukuli oleh Konglomerat dan kerabatnya balas dendam kepada konglomerat tersebut.
3) Perbedaan yang membedakan wacana tataran Ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah adalah, penggunaan ragam bahasa yang terikat pada kebakuan dari pemakaian bahasa itu sendiri. Sehingga kita bisa membedakan dari segi pengelompokan tulisan yang ingin disampaikan oleh pembicara atau penulis.
Wacana Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar. Jenis karangan ilmiah yaitu:
Contoh wacana ilmiah :
Vertebrata
Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Tulang belakang adalah tulang yang beruas-ruas dan berderet dari leher sepanjang punggung samapi ekor. Vertebrata di bedakan menjadi lima kelompok, yaitu ikan (pisces), hewan yang hidup di dua alam (amphibia), hewan melata (reptilia), unggas (aves), dan hewan menyusui (mamalia).
1. Pisces (ikan)
Ciri-cirinya sebagai berikut :
Hidup di air
Bergerak dengan sirip dan ekor
Bernapas dengan insang
Berdarah dingin
Bertelur dan fertilisasi eksternal
Contoh: ikan mas, tuna, hiu, dan belut
2. Amphibia (hewan hidup di dua alam)
Ciri-cirinya sebagai berikut :
Hidup di darat (dewasa) dan di air (larva)
Bernapas dengan insang, paru-paru, atau melalui kulitnya
Berdarah dingin
Bertelur dan fertilisasi eksternal
Contoh: katak, kodok, salamander
3. Reptilia (hewan melata)
Ciri-cirinya sebagai berikut :
Bergerak dengan perut dan kaki
Hidup di darat dan air
Bernapas dengan paru-paru
Berdarah dingin
Bertelur, fertilisasi internal
Kulit tubuh keras dilapisi zat kitin
Contoh: ular, buaya, kadal, dan kura-kura
4. Aves (unggas)
Ciri-cirinya sebagai berikut :
Memiliki bulu pada permukaan perut dan kaki
Hidup di darat
Alat pernapasan paru-paru dibantu pundi-pundi udara
Berdarah panas
Bertelur, fertilisasi internal
Contoh: segala jenis burung, ayam, dan itik
5. Mamalia (hewan menyusui)
Ciri-cirinya sebagai berikut :
Tubuh ditumbuhi rambut
Memiliki kelenjar susu
Bernapas dengan paru-paru
Berdarah panas
Beranak, fertilisasi internal
Contoh: kelelawar, paus, singa, kera, zebra, dan tikus
Wacana Semi-Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.
Contoh wacana semi-ilmiah :
Liputan6.com, Jakarta - Partai politik di DPR yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), belum juga menyetorkan nama-nama kadernya yang dicalonkan sebagai ketua atau pimpinan di setiap komisi dan alat kelengkapan dewan. Selain PDIP, Hanura, Nasdem, dan PKB, partai lain yang belum menyetorkan nama kadernya yakni PPP.
Ketua DPR Setya Novanto berharap, kelima partai tersebut dapat segera mengirimkan nama-nama calonnya hari ini. Hal ini agar parlemen dapat bekerja secepatnya, karena Presiden Jokowi telah mengumumkan menteri dan kabinetnya.
"Saya selaku pimpinan DPR berharap bisa berlanjut dengan baik. Saya sudah minta pimpinan dan fraksi-fraksi, karena rakyat sudah menunggu," kata Setya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2014).
Menurut Bendahara Umum Partai Golkar itu, molornya pembentukan komisi dan alat kelengkapan dewan bisa menimbulkan berdampak pada banyak hal. "Apalagi yang menyangkut Baleg (Badan Legislasi). Karena itu juga menyangkut masalah penggajian tenaga-tenaga ahli," ujar dia.
Oleh karena itu, Setya berharap, partai-partai yang tergabung dalam KIH plus PPP segera mengirimkan anggotanya untuk duduk di tiap komisi dan alat kelengkapan dewan. Dengan begitu, pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan bisa segera dipilih dan langsung bekerja.
"Kita minta ini bisa terjadi dengan sebaik-baiknya. Secepat-cepatnya. Mudah-mudahan hari ini bisa terselesaikan," harap dia
Ketika ditanya apakah pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan bisa terbentuk jika KIH dan PPP belum menyetorkan nama-nama, Setya Novanto dengan tegas menjawab, "bisa dilakukan." (Ans)
Wacana Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.
Ciri-ciri karangan non ilmiah:
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.
Contoh wacana non-ilmiah :
Ringkasan novel Laskar Pelangi
Seperti saat kisah percintaan antara Ikal dan A Ling. Pada awalnya Ikal disuruh oleh Bu Muslimah untuk membeli kapur di toko milik keluarga A Ling. Ikal jatuh cinta pada kuku A Ling yang indah. Ia tidak pernah menjumpai kuku seindah itu. Kemudian ia tahu bahwa pemilik kuku yang indah tersebut adalah A Ling, Ikal pun jatuh cinta pada A Ling. Namun, pertemuan mereka harus diakhiri karena A Ling pindah untuk menemani bibinya yang sendiri.
Kejadian tentang Mahar yang akhirnya menemukan ide untuk perlombaan semacam karnaval. Mahar menemukan sebuah ide untuk menari dalam acara tersebut. Mereka para Laskar Pelangi menari seperti orang kesetanan,hal tersebut dikarenakan kalung yang mereka kenakan dari buah langkah dan hanya ada di Belitung, merupakan tanaman yang membuat seluruh badan gatal. Akhirnya mereka pun menari layaknya orang yang tengah kesurupan. Namun, berkat semua itu akhirnya SD Muhammadiyah dapat memenangkan perlombaan tersebut.
Namun pada suatu ketika datanglah anak yang bernama Flo, seorang anak kaya pindahan dari Sekolah PN Timah, ia masuk di dalam kehidupan Laskar Pelangi. Sejak kedatangan Flo di SD Muhammadiyah tersebut membawa pengaruh buruk dan negatif bagi teman – temannya terutama Mahar, yang duduk satu bangku dengan Flo. Sejak kedatangan Flo, nilai Mahar seringkali jelek sehingga Bu Muslimah marah dan kecewa kepada Mahar.
Sumber :
http://ayuindriati.blogspot.com/2014/10/bahasa-indonesia-1-softskill.html
http://afifahputeri.wordpress.com/2013/10/19/perbedaan-ragam-bahasa-lisan-dan-ragam-bahasa-tulis/
http://prince-mienu.blogspot.com/2010/01/ambiguitas-dalam-berbahasa.html
http://yogakhomaini1.blogspot.com/2012/11/avertebrata-dan-vertebrata-dunia-fauna.html
http://news.liputan6.com/read/2125146/ketua-dpr-minta-kih-segera-setorkan-nama-calon-ketua-komisi
http://lisnapujianti.blogspot.com/2013/07/ringkasan-cerita-dari-novel-laskar.html