BELAJAR BERPIKIR ALA SHERLOCK HOLMES
Sherlock Holmes kalian pernah dengar nama ini.. yak dialah detektif cerdas yang di ciptakan Sir Arthur Connan Doyle lewat novel - novelnya dan sekarang pun sudah ada filmnya sampai sekuel kedua. Tapi kali ini saya tidak membahas filmnya melainkan cara berpikirnya yang unik dalam memecahkan kasus yang bahkan polisi tidak bisa memecahkannya.
Apa yang unik dari jalan pemikirannya? Ternyata, yang menjadi senjata andalannya adalah kemampuan mengambil deduksi dari segala hal yang ia lihat, dengar, maupun rasakan. Bahkan petunjuk sekecil apapun yang biasanya lepas dari perhatian orang, tidak luput dari perhatiannya. Ketika suatu hal terlihat aneh, Sherlock Holmes akan mencoba mencari hubungan-hubungan yang memungkinkan untuk membuat sebuah deduksi atau relasi.
Sherlock Holmes juga ternyata memiliki sebuah kemampuan memorizing (daya ingat) yang luar biasa. Dimana pada teknik deduksi ini, Holmes akan meletakkan informasi-informasi yang didapatnya dan membaginya ke beberapa tempat di pikirannya. Dengan begitu, ketika Holmes membutuhkan informasi yang diperlukan, ia bisa menyusuri jalan-jalan dalam pikirannya dan mengambil informasi-informasi tersebut tanpa perlu kesulitan, layaknya sebuah komputer, yang ia sebut mind palace.
Memang mungkin terdengar sangat sulit, dan memang itu suatu hal yang luar biasa, tapi setidaknya kita bisa mencobanya di dunia nyata. Bukan menjadi Consultant Detective, tapi sekedar mempraktikan cara berpikirnya.
Apakah itu teknik berpikir deduksi? Anda bisa mencobanya dengan tidak hanya melihat, tetapi benar-benar memperhatikan, memahami sesuatu hal. Selain memahami, anda juga harus dapat mengkritisi dan mempertimbangkan semua aspek.
Jika anda suka membaca bukunya, ada sebuah kutipan menarik dalam Novel Sherlock holmes seri pertama, yang berjudul a study in scarlet ( terbit tahun 1887 ). Seperti ini kutipannya :
” otak manusia pada awalnya seperti loteng kecil yang kosong, dan kau harus mengisinya dengan perabotan sesuai dengan pilihanmu. Orang bodoh mengambil semua informasi yang ditemuinya, sehingga pengetahuan yang mungkin berguna baginya terjepit terjepit di tengah-tengah atau tercampur dengan hal-hal lain. Orang bijak sebaliknya. Dengan hati-hati ia memilih apa yang dimasukkannnya kedalam loteng otaknya. Ia tidak akan memasukkan apa pun kecuali peralatan yang akan membantunya dalam melakukan semua pekerjaannya, sebab peralatan ini saja sudah banyak. Semuanya itu diatur rapi dalam loteng otaknya sehingga ketika diperlukan, ia dapat dengan mudah menemukannya. Keliru kalau kau pikirloteng otak kita memiliki dinding-dinding yang bisa membesar. Untuk setiap pengetahuan yang kau masukan, ada sesuatu yang sudah kau ketahui yang terpaksa kau lupakan. Oleh karena itu penting sekali untuk tidak membiarkan fakta yang tidak berguna menyingkirkan fakta yang berguna.”
Bisakah kita berpikir seperti Sherlock Holmes ? Tentu saja bisa.
Berdasarkan Sumber yang saya dapat ada 4 tahapan dalam memecahkan semua misteri dan menjawab semua masalah yang ada, yaitu :
1. Mengamati (mencari fakta)
Setiap anda dalam masalah atau situasi baru, anda harus mengamati dahulu. Pengamatan memerlukan totalitas, anggap saja mereka sebuah karya seni yang indah yang perlu anda lihat keindahannya setiap inchi.
Buka semua indra anda. Mendengarkan, perhatikan bau, lihat dengan teliti. Peka dengan semua gerakan, petunjuk dan apa pun itu yang menarik. Sherlock menyuruh anda diam, sebelum anda mendapatkan fakta-fakta yang sudah di kumpulkan. Mengamati dengan seobjektif mungkin dengan cara mengamati masalah mulai dengan sudut yang berbeda sebanyak mungkin.
Setiap anda dalam masalah atau situasi baru, anda harus mengamati dahulu. Pengamatan memerlukan totalitas, anggap saja mereka sebuah karya seni yang indah yang perlu anda lihat keindahannya setiap inchi.
Buka semua indra anda. Mendengarkan, perhatikan bau, lihat dengan teliti. Peka dengan semua gerakan, petunjuk dan apa pun itu yang menarik. Sherlock menyuruh anda diam, sebelum anda mendapatkan fakta-fakta yang sudah di kumpulkan. Mengamati dengan seobjektif mungkin dengan cara mengamati masalah mulai dengan sudut yang berbeda sebanyak mungkin.
"It is a capital mistake to theorize before one has data. Insensibly one begins to twist facts to suit theories, instead of theories to suit facts." ~Sherlock Holmes
2. Analisis – memilah-milah potongan puzzle
Layaknya puzzle, masalah yang anda hadapi seperti kesatuan puzzle dari yang beberapa bagian. Bila anda sudah memiliki semua bagian dengan cara yang benar. Anda bisa menganalisis mana yang benar dan mana yang bisa di gabungkan dengan bagian yang lain, dan berfikir bagaimana cara menghubungkan satu sama lain. Bagaimana satu puzzle itu bisa mempengaruhi pada gambar keseluaruhannya. Semakin banyak puzzle itu semakin besar anda bisa melihat solusinya.
Layaknya puzzle, masalah yang anda hadapi seperti kesatuan puzzle dari yang beberapa bagian. Bila anda sudah memiliki semua bagian dengan cara yang benar. Anda bisa menganalisis mana yang benar dan mana yang bisa di gabungkan dengan bagian yang lain, dan berfikir bagaimana cara menghubungkan satu sama lain. Bagaimana satu puzzle itu bisa mempengaruhi pada gambar keseluaruhannya. Semakin banyak puzzle itu semakin besar anda bisa melihat solusinya.
"Each fact is suggestive in itself. Together they have a cumulative force." ~The Adventure of the Bruce-Partington Plans
3. Mencari sampai ke intisari
Bagian ini adalah mengambil sudut yang berbeda selama tahap observasi. Dalam tahap ini, anda diharuskan mencari Intisari dalam masalah ini, mencari alat bukti lainnya di lapangan dan mencari petunjuk yang terkecil.
Bagian ini adalah mengambil sudut yang berbeda selama tahap observasi. Dalam tahap ini, anda diharuskan mencari Intisari dalam masalah ini, mencari alat bukti lainnya di lapangan dan mencari petunjuk yang terkecil.
"He was out on the lawn, in through the window, round the room, and up into the bedroom, for all the world like a dashing foxhound drawing a cover. ~The Devil's Foot
4. Imajinasi
Sherlock Holmes sering menyendiri untuk membantunya memecahkan masalah, mengasingkan diri dari semua gangguan sehingga ia menggunakan imajinasinya agar bebas mengeksplorasi masalah dari semua sudut.Tahu ga kenapa Sherlock suka dengan biola? Karena dengan biola, membantu dirinya rileks, sementara bagian pikirannya sibuk dengan bermain biola, sebagiannya lagi membentuk ide-ide baru.
Melamun juga membantu interaksi ide untuk menghasilkan wawasan baru ke dalam kasus berat yang sedang dihadapi. Jadi, begitulah apa yang di lakukan Sherlock. Ambil inspirasi dari dia dan cobalah rilekskan pikiran anda, dan anda akan kagum pada apa yang anda temukan dalam diri anda.
Sherlock Holmes sering menyendiri untuk membantunya memecahkan masalah, mengasingkan diri dari semua gangguan sehingga ia menggunakan imajinasinya agar bebas mengeksplorasi masalah dari semua sudut.Tahu ga kenapa Sherlock suka dengan biola? Karena dengan biola, membantu dirinya rileks, sementara bagian pikirannya sibuk dengan bermain biola, sebagiannya lagi membentuk ide-ide baru.
Melamun juga membantu interaksi ide untuk menghasilkan wawasan baru ke dalam kasus berat yang sedang dihadapi. Jadi, begitulah apa yang di lakukan Sherlock. Ambil inspirasi dari dia dan cobalah rilekskan pikiran anda, dan anda akan kagum pada apa yang anda temukan dalam diri anda.
Jika anda sudah memahami 4 tahapan di atas ada baiknya anda juga memahami tentang kecerdasan yang kalian miliki. Berikut ini saya akan berikan cara mengetahui kecerdasan diri tanpa TEST IQ.
Ada 8 kecerdasan yang di miliki manusia :
- Kecerdasan Linguistik, yakni kecerdasan dalam bermain kata-kata (kebahasaan).
- Kecerdasan Matematis Logis, yakni kemampuan dalam menggunakan angka dengan baik.
- Kecerdasan Spasial, yakni kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat.
- Kecerdasan Kinestetis-Jasmani, yakni keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide/perasaan.
- Kecerdasan Musikal, yakni kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal.
- Kecerdasan Interpersonal, yakni kemampuan diri dalam bersosialisasi dengan orang lain dengan baik.
- Kecerdasan Intrapersonal, yakni kemampuan dalam memahami diri sendiri.
- Kecerdasan Naturalis, yakni adanya kepekaan dalam fenomena alam.
dari ke delapan kecerdasan di atas tiap orang akan lebih dominan di kecerdasan tertentu dan lemah di kecerdasan lainnya.
Sekarang jika kita lihat dari segi kegemaran dan cara berpikir kecerdasaan apa yang kita miliki :
- Bagi anda yang cenderung gemar menulis, membaca, bercerita, dan bermain permainan kata, serta cara berpikirnya melalui kata-kata, berarti anda lebih dominan memiliki kecerdasan Linguistik.
- Jika cenderung suka bereksperimen, tanya jawab, berhitung, memecahkan teka-teki logis, dan cara berpikirnya lebih ke penalaran, maka anda cenderung memiliki kecerdasan matematis-logis.
- Jika suka mendesain, menggambar, mencoret-coret, membayangkan sesuatu, dan cara berpikir cenderung melalui kesan dan gambar, anda cenderung memiliki kecerdasan spasial.
- Jika gemar menari, berlari, membuat bangunan, dan cara berpikir melalui sensasi somatis, anda cenderung punya kecerdasan kinestetis-jasmani.
- Jika suka bernyanyi, bersiul, mengetuk-ketuk kan tangan dan kaki, dan cara berpikir melalui irama dan melodi, anda cenderung memiliki kecerdasan musikal.
- Jika agan orangnya suka memimpin, mengorganisasi, menghubungkan, menebarkan pengaruh, menjadi mediator, berpesta, dan cara berpikirnya dengan cara melemparkan gagasan kepada orang lain, maka agan cenderung memiliki kecerdasan interpersonal.
- Jika gemar menyusun tujuan, bermeditasi, melamun, merenung, dan cara berpikir berhubungan dengan kebutuhan, perasaan, dan cita-cita, maka agan cenderung memiliki kecerdasan intrapersonal.
- Sedangkan jika suka bermain binatang, berkebun, peduli pada lingkungan, dan cara berpikir melalui alam, maka agan cenderung punya kecerdasan naturalis.
Dan ini adalah profesi - profesi yang cocok dengan kecerdasan anda :
- Kecerdasan linguistik = orator, penulis, dsb. (misal seperti Virginia Wolf Jr, Martin Luther king, sapardi joko damono )
- Kecerdasan matematis-logis = ilmuwan, ahli matematika (misal seperti madame currie, Habibie)
- Kecerdasan spasial = arsitek, seniman (misal seperti Joko pekik, garin nugroho)
- Kecerdasan kinestetis-jasmani = atlet, penari, pematung (misal Martha graham, Susi susanti, Gusmiati said)
- Kecerdasan musikal = komposer, penyanyi (misal Stevie wonder, Midori, dsb)
- Kecerdasan interpersonal = konselor dan pemimpin politik (misal Nelson Mandela, Margaret Thatcher,Indira Gandhi)
- Kecerdasan intrapersonal = psikoterapis, pemimpin keagamaan (misal Sigmun freud, Buddha)
- Kecerdasan naturalis = ahli biologis, aktivis binatang, dsb (misal Charles Darwin, Jane Goodal, dsb)
Nah sekarang anda sudah mengetahui cara berpikir Sherlock holmes, cara pemecahan masalah sampai melihat kecerdasan yang di kalian miliki sendiri. Mulai dari sekarang anda harus bisa berpikir seperti itu " Diam, dengarkan, perhatikan, dan amati dengan teliti " dalam menghadapi masalah apapun di kehidupan sehari - hari dengan begitu kita akan terhindar dari penipuan, kesalahan fatal, atau pun kecelakaan.
Sumber :
0 ocehan:
Posting Komentar